What a lucky!

with Prof. Carmine Bianchi
Saya percaya bahwa tidak ada satu hal sekecil apapun yang terjadi secara kebetulan. Termasuk peristiwa yang saya alami saat menghadiri kuliah tamu pada hari Jumat lalu --seperti yang saya posting sebelumnya; sysdyn-- di Salemba. Diawali dengan datang telat sekitar tigapuluh menit, sebagai kombinasi antara; selesai rapat udah sangat sore, kena rush hour, gerimis, dan ga tau persis posisi gedungnya. Konsekuensinya, saya kudu masuk ruangan di mana kuliah sudah berjalan dan sekitar duaratus mahasiswa yang hadir sudah hampir memenuhi isi ruangan, hanya satu-dua saja kursi yang masih kosong. Semakin merasa ga enak ketika untuk masuk ruangan itu, pintunya ada di depan. Maaf yaa, Prof --dalam hati-- sambil menyisir kursi kosong. Toh si Prof juga lagi asik presentasi. Kursi kosong ada di barisan depan, posisi strategis. Huff, akhirnya..

Ngek..ngek..ngek.. maenan kursi majumundur. Kursinya gag nyaman pisan. Terpaksa harus nyari kursi kosong. Clingak-clinguk ke belakang, dan.. Yupps, ada. Pas nyamperin kursi terpilih, eh ternyata udah ditekin sama orang. Huhu.. Sambil berdiri, nyari lagi dan akhirnya dapet di ujung, di barisan bapak-bapak. Oops, sebenernya yang mukanya bapak-bapak cuma yang di sebelahku aja sii. #Peace :)

Kemudian.. mulailah saya fokus mendengarkan Prof. Bianchi sambil membaca kertas yang tadi dikasih di meja registrasi. Walaupun bahasaibu Prof. Bianchi bukan bahasa inggris, tapi saya cukup clear mendengarnya. Presentasinya cukup menarik, tapi buat saya banyak ulangan materi yang sudah saya dapat saat kuliah. Penjelasan tentang model yang dibangun justru tidak tersampaikan karena waktunya tidak mencukupi, apalagi simulasi modelnya. Mungkin karena ga terlalu banyak sesuatu yang baru yang saya dapat, saya mulai ga fokus. Ternyata bapak di sebelah saya juga tidak beda dengan saya. Kami jadi bertegur sapa, dan mulai berkomunikasi dengan mencoratcoret kertas.. Hehe.. Saat sesi pertanyaan, saya baru tahu kalau beliau adalah teman baik sang moderator yang mengundang Prof. Bianchi.

Finally, di akhir acara saya dikenalkan dengan sang moderator. Ternyata, beliau dan sang moderator juga mengenal baik Pembimbing saya di Bandung. Saya jadi merasa begitu dekat. Selain itu, saya jadi berkesempatan ngobrol banyak dan berhaha-hihi dengan Prof. Bianchi. Senang banget karena tidak banyak yang berkesempatan seperti itu.

Telat yang membawa berkah.. Alhamdulillaah.

Semoga perkenalan kami membawa kebaikan bagi semua. Termasuk mem-bara-kan kembali keinginan saya untuk menulis paper dan menjadi pendidik. :P

Sebagai penutup, saya sebenernya mau mengutip tulisan Harun Yahya, yang isinya kurang lebih seperti kalimat pertama, tapi belum ketemu. Langsung di-publish aja deyh. :D



End

--Bonsir, cerita basi yang seharusnya langsung ditulis hari jumat, yang diusahakan untuk disegarkan kembali hari ini, senin, tigabelas februari duaribuduabelas, after office hour.

1 comment:

  1. mengiri. dan menganan. kapankapan ikutan kuliah umum aaah :D

    ReplyDelete